Minggu, 24 November 2013

KEUTAMAAN BERBAIK SANGKA


 Keutamaan berbaik sangka
Salah satu cara memelihara jalinan ukhuwah islamiyah adalah dengan berbaik sangka terhadap sesama muslim .
Menurut syekh al-Mishri , ada empat macam prasangka yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari :
Pertama , prasangka yang diharamkan . Prasangka yang termasuk kategori haram itu adalah berprasangka buruk terhadap allah serta berprasangka buruk dengan kaum muslimin yang adil .
Kedua , prasangka yang diperbolehkan adalah yang terlintas dalam hati seorang muslim kepada saudaranya karena adanya hal yang mencurigakan " papar Syekh al-Mishri .
Ketiga , prasangka yang dianjurkan . Menurut dia , prasangka jenis ini adalah prasanngka yang baik terhadap sesama muslim .
Keempat , prasangka yang diperhatikan , Menurut Syekh al-Mishri , prasangka yang diperintahkan adalah prasangka dalam hal ibadah , kita cukup berdasarkan perintah yang kuat , seperti menerima kesaksian dari saksi yang adil , mencari arah kiblat , menaksir kerusakan-kerusakan , dan denda pidana yang tidak ada nash untuk menentukan jumlah dan kadarnya , " ungkapnya
Sufyan ats-Tsuari menjelaskan ada dua jenis prasangka , yakni berdosa . Prasangka yang berdosa tutur Sufyan ats-Tsuari , jika seseorang berprasangka dan mengucapkannya kepada orang lain . Sedangkan , prasangka yang tak berdosa adalah prasangka yang tidak diucapkan atau disebarkan kepada orang lain .
Berbaik sangka kepada allah SWT merupakan kenikmatan yang paling agung . Abu Hurairah RA meriwayatkan sabda rasulullah SAW tentang kemuliaan berprasangka baik kepada sang Khalik " Sesungguhnya allah SWT berfirman , Aku menurut prasangka hamba-Ku . Aku bersamanya saat ia bersama-Ku . Aku akan mengingatnya dalam kesendirian-Ku , " ( Hadist Qudsi )
" Jika ia mengingat-Ku dalam keramaian , Aku akan mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik daripada keramaiannya . Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta , aku akan mendekat kepadanya sedepa . Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan , aku akan datang kepadanya dengan berlari . " ( HR Bukhari dan Muslim )
Syekh al-Mishri , mengungkapkan kebersihan hati seorang mukmin adalah salah satu hal yang penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari . Hati yang bersih akan memudahkan umat untuk menjalin Ukhuwah Islamiyah .  Salah satu cara memelihara jalinan Ukhuwah Islamiyah adalah dengan berbaik sangka kepada saudara-saudara sesama muslim .

Disusun oleh :aulia 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar